Kamis, 05 Desember 2013



Keterlaksanaan dan keberhasilan pelayanan bimbingan dan konseling sangat ditentukan oleh diwujudkannya asas-asas sebagai  berikut.
1.   Asas Kerahasiaan, yaitu asas bimbingan dan konseling yang menuntut dirahasiakanya segenap data dan keterangan tentang konseli (konseli) yang menjadi sasaran pelayanan, yaitu data atau keterangan yang tidak boleh dan tidak layak diketahui oleh orang lain. Dalam hal ini guru pembimbing berkewajiban penuh memelihara dan menjaga semua data dan keterangan itu sehingga kerahasiaanya benar-benar terjamin.
2.   Asas kesukarelaan, yaitu asas bimbingan dan konseling yang menghendaki adanya kesukaan dan kerelaan konseli (konseli) mengikuti/menjalani pelayanan/kegiatan yang diperlu-kan baginya. Dalam hal ini guru pembimbing berkewajiban membina dan mengembangkan kesukarelaan tersebut.
3.   Asas keterbukaan, yaitu asas bimbingan dan konseling yang menghendaki agar konseli (konseli) yang menjadi sasaran pelayanan/kegiatan bersifat terbuka dan tidak berpura-pura, baik di dalam memberikan keterangan tentang dirinya sendiri maupun dalam menerima berbagai informasi dan materi dari luar yang berguna bagi pengembangan dirinya. Dalam hal ini guru pembimbing berkewajiban mengembangkan keterbukaan konseli (konseli). Keterbukaan ini amat terkait pada terselenggaranya asas kerahasiaan dan adanya kesukarelaan pada diri konseli yang menjadi sasaran pelayanan/kegiatan. Agar konseli dapat terbuka, guru pembimbing terlebih dahulu harus bersikap terbuka dan tidak berpura-pura.
4.   Asas kegiatan, yaitu asas bimbingan dan konseling yang menghendaki agar konseli (konseli) yang menjadi sasaran pelayanan berpartisipasi secara aktif di dalam penyelenggaraan pelayanan/kegiatan bimbingan. Dalam hal ini guru pembimbing perlu mendorong konseli untuk aktif dalam setiap pelayanan/kegiatan bimbingan dan konseling yang diperuntukan baginya.
5.   Asas kemandirian, yaitu asas bimbingan dan konseling yang menunjuk pada tujuan umum bimbingan dan konseling, yakni: konseli (konseli) sebagai sasaran pelayanan bimbingan dan konseling diharapkan menjadi konseli-konseli yang mandiri dengan ciri-ciri mengenal dan menerima diri sendiri dan lingkungannya, mampu mengambil keputusan, mengarahkan serta mewujudkan diri sendiri. Guru pembimbing hendaknya mampu mengarahkan segenap pelayanan bimbingan dan konseling yang diselenggarakannya bagi berkembangnya kemandirian konseli.
6.   Asas Kekinian, yaitu asas bimbingan dan konseling yang menghendaki agar objek sasaran pelayanan bimbingan dan konseling ialah permasalahan konseli (konseli) dalam kondisinya sekarang. Pelayanan yang berkenaan dengan “masa depan atau kondisi masa lampau pun” dilihat dampak dan/atau kaitannya dengan kondisi yang ada dan apa yang diperbuat sekarang.
7.   Asas Kedinamisan, yaitu asas bimbingan dan konseling yang menghendaki agar isi pelayanan terhadap sasaran pelayanan (konseli) yang sama kehendaknya selalu bergerak maju, tidak monoton, dan terus berkembang serta berkelanjutan sesuai dengan kebutuhan dan tahap perkembangannya dari waktu ke waktu.
8.   Asas Keterpaduan, yaitu asas bimbingan dan konseling yang menghendaki agar berbagai pelayanan dan kegiatan bimbingan dan konseling, baik yang dilakukan oleh guru pembimbing maupun pihak lain, saling menunjang, harmonis, dan terpadu. Untuk ini kerja sama antara guru pembimbing dan pihak-pihak yang berperan dalam penyelenggaraan pelayanan bimbingan dan konseling perlu terus dikembangkan. Koordinasi segenap pelayanan/kegiatan bimbingan dan konseling itu harus dilaksanakan dengan sebaik-baiknya.
9.   Asas Keharmonisan, yaitu asas bimbingan dan konseling yang menghendaki agar segenap pelayanan dan kegiatan bimbingan dan konseling didasarkan pada dan tidak boleh bertentangan dengan nilai dan norma yang ada, yaitu nilai dan norma agama, hukum dan peraturan, adat istiadat, ilmu pengetahuan, dan kebiasaan yang berlaku. Bukanlah pelayanan atau kegiatan bimbingan dan konseling yang dapat dipertanggungjawabkan apabila isi dan pelaksanaannya tidak berdasarkan nilai dan norma yang dimaksudkan itu. Lebih jauh, pelayanan dan kegiatan bimbingan dan konseling justru harus dapat meningkatkan kemampuan konseli (konseli) memahami, menghayati, dan mengamalkan nilai dan norma tersebut.
10.            Asas Keahlian, yaitu asas bimbingan dan konseling yang menghendaki agar pelayanan dan kegiatan bimbingan dan konseling diselenggarakan atas dasar kaidah-kaidah profesional. Dalam hal ini, para pelaksana pelayanan dan kegiatan bimbingan dan konseling hendaklah tenaga yang benar-benar ahli dalam bidang bimbingan dan konseling. Keprofesionalan guru pembimbing harus terwujud baik dalam penyelenggaraan jenis-jenis pelayanan dan kegiatan dan konseling maupun dalam penegakan kode etik bimbingan dan konseling.
11.            Asas Alih Tangan Kasus, yaitu asas bimbingan dan konseling yang menghendaki agar pihak-pihak yang tidak mampu menyelenggarakan pelayanan bimbingan dan konseling secara tepat dan tuntas atas suatu permasalahan konseli (konseli) mengalihtangankan permasalahan itu kepada pihak yang lebih ahli. Guru pembimbing dapat menerima alih tangan kasus dari orang tua, guru-guru lain, atau ahli lain ; dan demikian pula guru pembimbing dapat mengalihtangankan kasus kepada guru mata pelajaran/praktik, polisi, psikolog dan lain-lain.
B.  PRINSIP BIMBINGAN KONSELING ANAK USIA DINI
Terdapat beberapa prinsip dasar yang dipandang sebagai fondasi atau landasan bagi pelayanan bimbingan. Prinsip-prinsip ini berasal dari konsep-konsep filosofis tentang kemanusiaan yang menjadi dasar bagi pemberian pelayanan bantuan atau bimbingan, baik di lembaga Pendidikan Anak Usia dini maupun di luar lembaga Pendidikan Anak Usia dini. Prinsip-prinsip itu adalah sebagai berikut.
1.   Bimbingan merupakan bagian penting dari proses pendidikan.
Bimbingan merupakan bagian penting dari proses pendidikan maksudnya adalah bahwa di dalam proses pendidikan itu ada suatu bimbingan, dimana bimbingan ini akan melahirkan atau menciptakan suatu kepribadian anak. Jadi proses pendidikan yang baik itu ketika dalam proses pendidikan adanya suatu bimbingan bagi anak. Anak di sekolah tidak hanya belajar saja akan tetapi anak juga di bimbing, dibina diasuh, dididik sehingga terbentuklah suatu kepribadian yang baik dalam diri anak. Proses pendidikan bukanlah proses pengembangan dalam segi intelektual saja, akan tetapi seluruh segi kepribadian anak, karena kepribadian anak itu tidak dapat dipilah-pilah. Dan diharapkan pula bimbingan ini dapat menunjang pertumbuhan dan perkembangan anak.
2.   Bimbingan diberikan untuk semua individu
Bimbingan ini tidak hanya diberikan kepada anak yang bermasalah saja, akan tetapi bimbingan ini harus diberikan kepada anak yang tidak bermasalah juga. Kepada anak yang tidak memiliki masalah sebagai suatu pencegahan timbulnya masalah yang dihadapi anak, sebaliknya bimbingan yang diberikan kepada anak yang memiliki masalah sebagai suatu perbaikan agar terpecahnya masalah yang dihadapi anak tersebut. Bimbingan ini harus adil dan sesuai pula.
3.   Bimbingan harus berpusat pada anak yang dibimbing
Ketika seorang pembimbing akan melakukan bimbingan harusnya melihat latar belakang masalah pemahaman terhadap kondisi permasalahan anak yang dibimbingnya. Jadi seorang pembing tidak boleh melakukan bimbingan secara sembarangan, namun harus teliti, luwes dan lancar. Kearahan kepada siapa proses bimbinagn itu dilakukan akan mewujudkan hasil yang baik dari suatu proses yang dilakukan.
4.   Dalam melaksanakan bimbingan hendaknya orang tua diikutsertakan agar mereka dapat mengikuti perkembangan dan memberikan bantuan kepada anaknya di rumah.
            Artinya dalam melakukan bimbingan kepada anak hendaknya adanya koordinasi atau kerjasama antara pembimbing dan orang tua, karena pada dasarnya bimbingan yang dilakukan guru di sekolah dengan bimbingan atau perlakuan yang diberikan orang tua dirumah itu berbeda, sehingga itu semua akan mempersulit terpecahnya masalah yang dihadapi anak. Kerjasama antar guru dan orang tua merupakan kunci keberhasilan dalam bimbingan untuk pendidikan anak usia dini.
6.   Kegiatan bimbingan mencakup seluruh perkembangan anak
Bimbingan yang dilakukan pada anak usia dini harus mencakup seluruh aspek perkembangan anak. Bukan hanya salah satu aspek saja tetapi semua aspek juga harus terpenuhi, yaitu aspek kognitif, afektif dan psikomotor. Seluruh aspek perkembangan saling berkaitan, jadi apabila salah satu aspek perkembangan terhambat, maka aspek perkembangan lain pun akan terhambat pula.
7.   Bimbingan harus dimulai dengan mengidentifikasi kebutuhan-kebutuhan yang dirasakan anak
Bimbingan diawali dengan pemenuhan kebutuhan anak terlebih dahulu. Ketika kebutuhan anak telah terpenuhi maka proses bimbinganpun akan menjadi lancar karena anak telah merasa nyaman ketika melakukan bimbingan dengan konselor.
8.   Bimbingan harus fleksibel dan sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan anak
Setiap anak memiliki karakteristik yang berbeda-beda, begitupun perbedaan cara memperlakukan anak dalam suatu proses bimbingan. Konselor tidak dapat memberikan bimbingan dengan pendekatan yang sama pada setiap anak karena kebutuhan dan perkembangan setiap anak berbeda sesuai dengan karakteristiknya.
9.   Dalam menyampaikan permasalahan anak kepada orang tua hendaknya menciptakan suasana aman dan menyenangkan
Dalam bimbingan mengatasi permasalahan yang dihadapi oleh anak, hendaknya orang tua harus selalu dilibatkan dalam penyelesaian permasalahan tersebut karena dalam penyelesaian masalah, konstribusi dari berbagai pihak sangat dibutuhkan oleh anak apalagi orangtua. Dalam penyampaian masalah anak kepada orangtua hendaknya disampaikan secara lugas, sopan, santun sehingga tidak menyinggung perasaan orangtua sehingga terhindar dari salah sangka.
C.      FUNGSI BIMBINGAN DAN KONSELING UNTUK ANAK USIA DINI
            Berdasarkan pengertian dan prinsip-prinsip yang telah dipaparkan  pada kegiatan pembelajaran sebelumnya maka layanan bimbingan untuk anak usia dini dapat berfungsi sebagai berikut.
1.       Fungsi Pemahaman
Fungsi pemahaman yaitu usaha bimbingan yang dilakukan guru/pendamping untuk menghasilkan pemahaman yang menyeluruh tentang aspek-aspek sebagai berikut.
a.        Pemahaman diri anak didik terutama oleh orang tua dan guru
            Anak adalah individu yang memiliki berbagai karakteristik yang berbeda satu sama lainnya, begitu pula anak usia dini memiliki ciri khas dari setiap individunya baik itu kelemahan maupun kelebihannya. Setiap anak memiliki kemampuan serta potensi yang berbeda sesuai dengan kapasitas kemampuan masing-masing individu. Melalui upaya bimbingan guru/pembimbing mampu memiliki pengetahuan dan pemahaman berkenaan dengan karakteristik serta kemampuan pada masing-masing anak.
b.       Hambatan atau masalah-masalah yang dihadapi anak
Setiap proses perkembangan yang dilalui oleh anak tentulah terdapat hambatan atau masalah-masalah yang bisa menjadi faktor penghambat perkembangan anak. Upaya bimbingan memberikan pemahaman guru/pembimbing mengenai hambatan atau masalah yang dihadapi oleh anak.
c.       Lingkungan anak yang mencakup keluarga dan tempat belajar
Lingkungan turut memberikan yang besar andil untuk keberlangsungan proses perkembangan anak. Lingkungan keluarga dan lingkungan sekolah merupakan faktor utama yang sering dimasuki anak, dimana mereka lebih cenderung menghabiskan seluruh aktivitasnya. Melalui upaya bimbingan maka guru/pembimbing mampu memahami tentang bagaimana kondisi lingkungan yang senantiasa dimasuki oleh anak.
d.       Lingkungan yang luas di luar rumah dan di luar tempat belajar
Lingkungan yang lebih luas selain lingkungan rumah dan lingkungan belajar perlu mendapat perhatian guru/pembimbing karena dengan pesatnya perkembangan teknologi, biasanya anak akan lebih mudah terpengaruh oleh hal-hal yang berkembang di masyarakat luas. Melalui upaya bimbingan, guru/pembimbing mampu mendapatkan pemahaman hal-hal apasaja yang terjadi dilingkungan masyarakat.
e.        Cara-cara penyesuaian dan pengembangan diri
Luasnya lingkungan yang akan dimasuki anak menuntut kemampuan penyesuaian diri yang lebih baik dari anak. kemampuan menyesuaikan diri dengan lingkungannya merupakan salah satu aspek yang perlu dimiliki oleh anak usia dini. Berbagai tuntutan yang terjadi di masyarakat membuat anak untuk lebih mampu mengembangkan dirinya agar anak mampu berperan secara lebih baik di kemudian hari. Melalui upaya bimbingan, guru/pembimbing mampu memahami bagaimana cara menyesuaikan diri anak dan mengembangkan kemampuannya.
2.       Fungsi Pencegahan
Fungsi pencegahan yaitu usaha bimbingan yang menghasilkan tercegahnya anak dari berbagai permasalahan yang dapat menganggu, menghambat ataupun menimbulkan kesulitan dalam proses perkembangannya.
Bimbingan anak usia dini berfungsi memberikan pencegahan terhadap berbagai kemungkinan yang dapat berupa masalah yang berkaitan dengan kondisi sosial, emosional atau kemampuan beradaptasi dengan lingkungan secara lebih luas. Dalam pelaksanaan fungsi pencegahan, guru/pendamping dapat melakukannya melalui berbagai teknik, di antaranya dengan home visit atau kunjungan anak.
3.     Fungsi Perbaikan
Fungsi perbaikan merupakan usaha bimbingan yang menghasilkan terpecahkannya berbagai permasalahan yang dialami oleh anak didik. Fungsi perbaikan ini diarahkan pada terselesaikannya berbagai hambatan atau kesulitan yang dihadapi oleh anak didik. Kesulitan anak seberapapun kecilnya akan senantiasa mempengaruhi aktivitas dan perkembangan anak. bilamana anak mengalami kesulitan, terlihat dari perubahan sikap yang ditunjukkan anak sehari-hari.
Sebagaimana ilustrasi yang dipaparkan di atas tentang anak tentang anak yang sulit bersosialisasi. Guru/pendamping dapat melakukan upaya perbaikan dengan cara sebagai berikut. (1) meminta dukungan teman-teman sekelasnya dengan cara meminta untuk menemaninya bermain atau belajar. (2) memberikan persetujuan dari teman-temannya sebagai wujud kesetiakawanan. (3) mengajak anak melakukan kegiatan bersama dengan teman-temannya, seperti berkebun, bermain pasir ataupun bermain di area outdoor. Dan (4) mendampingi anak selama selama berada di kelompok bermain, hal ini mengurangi kemungkinan anak merasa takut dan ingin menarik diri.
4.       Fungsi Pemeliharaan dan Pengembangan
Fungsi ini merupakan usaha bimbingan yang menghasilkan terpeliharanya dan berkembangnya berbagai potensi dan kondisi positif anak didik dalam perkembangan dirinya secara mantap dan berkelanjutan.
Bimbingan tidak hanya hanya diartikan pada upaya membantu mengurangi berbagai kesulitan yang dihadapi anak didik, tetapi upaya bimbingan juga berfungsi untuk senantiasa memelihara berbagai potensi dan kondisi yang baik yang sudah dimiliki oleh anak. pemeliharaan ini menjadi penting karena pada dasarnya anak perlu berada dalam kondisi kondusif dalam upaya pengembangan dirinya. Misalnya anak senang dengan hal-hal atau kegiatan-kegiatan alam atau memiliki potensi serta kecerdasan naturalis dapat di bantu dikembangkan dengan cara sebagai berikut.
a.      Mengajak anak menikmati alam tebuka. Misalnya ke pegunungan, sungai atau laut untuk mengidentifikasi jenis bebatuan, rerumputan, tanaman dan juga hean-hewan kecil, seperti semut, capung, jangkrik, ulat, kupu-kupu.
b.     Membantu anak-anak untuk membiasakan menyiram dan merawat tanaman, menanam biji-bijian.
c.      Membiasakan anak membuang sampah pada tempatnya, buang air kecil dan besar pada tempatnya serta membersihkannya.
d.     Mengadakan permainan yang mengandung unsur alam, seperti mengkoleksi biji-bijian, mengamati tekstur tanah dan kerikil, dll.
e.      Dapat juga nyediakan buku-buku bacaan atau buku cerita yang berkaitan dengan seluk-beluk alam, tanaman dengan gambar-gambar yang bagus dan menarik.
f.      Selain itu bisa juga mengajak anak untuk mengunjungi tempat-tembat kejadian bencana alam, seperti bencana banjir, gempa, tanah longsor, dll.
Daftar Pustaka
Sudrajat, Ahmad. (2008). Fungsi, Prinsip, dan Fungsi Bimbingan Konseling. [Online].Tersedia:(http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/03/14/fungsi-prinsip-dan-asas-bimbingan-dan-konseling). [1 Oktober 2012].
Syaodih, Ernawulan. Dkk. (2010). Bimbingan Konseling untuk Anak Usia Dini. Jakarta: Kotak Pos 666

0 komentar:

Posting Komentar

 

Copyright 2010 Bimbingan dan Konseling.

Theme by blogger.com.
Distributed by: best template blogger seo friendly best blogger game template | best japanese vpn cheap vpn gateway