Sabtu, 07 Desember 2013
Suaru ketika guru saya berpesan,”Gemarlah membantu orang walaupun dia tidak memberi imbalan. Sebab, suatu saat jika kamu perlu bantuan, Allah akan menghadirkan orang lain yang akan membantumu.”
Itu kata-kata guru saya yang selalu saya ingat. Dan apa yang dikatakan beliau benar adanya. Saya senang membantu orang lain, dan saya sering mendapat bantuan yang datangnya tidak disangka-sangka.
Nasihat yang berkesan dari seorang guru akan terus diingat oleh siswanya. Nasihat itu akan terus memotivasi dirinya. Saat saya menjadi guru, saya terus berusaha memberi nasihat yang berkesan kepada anak didik.
Hari itu giliran saya yang memberi motivasi di kelas 4, 5, dan 6 pada Senin pagi. Saya sangat bersyukur dapat kesempatan itu, sebab kami dari dewan guru yang berjumlah +-60 orang di SD kami harus menunggu giliran.
Saya mencari ide, motivasi apa yang akan berkesan untuk anak didik saya. Terutama untuk siswa kelas 6 yang pada Senin itu mendengarkan motivasi terakhir sebelum UN. Akhirnya saya menyiapkan 7 lembar kertas A4 yang masing-masing saya tulisi dengan huruf K, O, R, U, P, S, dan I.
Siswa kelas 4, 5, dan 6 berkumpul di masjid sedangkan siswa kelas 1, 2, dan 3 berkumpul di lapangan upacara. Pembawa acara mempersilakan saya maju. Saya ke depan barisan anak-anak yang berjumlah sekitar 500 siswa.
Setelah menyatukan konsentrasi mereka, saya panggil salah seorang siswa untuk memegang huruf K, satu orang lagi memegang huruf O, dan seterusnya. Sampai huruf ketiga ternyata anak-anak sudah bisa mulai bisa menebak apa kata-kata yang terbentuk. Setelah ketujuh anak berdiri di depan, saya suruh mereka berbaris menghadap teman-temannya dengan jarak satu rentangan tangan seraya mengangkat kertas itu tinggi-tinggi. Kemudian saya memimpin anak-anak melafalkan kata yang terbentuk.
“Kooruupsiii….!!” Aula itu menggema. Barulah saya menyampaikan motivasi. Saya menyampaikan bahwa korupsi yang sangat memprihatinkan bangsa ini dapat dicegah dengan perilaku jujur, terutama jujur saat ujian dengan cara tidak menyontek. Saya menyampaikan dengan jelas dan bersemangat.
Setelah selesai kegiatan motivasi, anak-anak bercanda ria dengan saya tentang korupsi, begitu juga pada hari-hari yang lain. Bahkan ada yang meledek saat saya agak telat masuk kelas. “Yee, bapak korupsi 5 menit.” Tentu saja saya tertawa. Tambahan lagi, ada beberapa siswa yang memperbincangkan motivasi itu di FB mereka.
Alhamdulillah, saya senang. Mudah-mudahan motivasi yang saya berikan itu berkesan. Semoga siswa-siswi saya selalu ingat, bahwa ketidakjujuran (termasuk menyontek) adalah benih-benih korupsi yang tidak boleh disemai, apalagi dibiarkan tumbuh dan berkembang dalam jiwa-jiwa mereka. Semoga.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar