Intisari-Online.com - Kesukesan dalam
berkarier tidak hanya dimiliki oleh mereka yang pandai berkomunikasi,
mereka yang pendiam pun sebenarnya memiliki peluang yang sama.
Coba saja tiga pilihan yang ditawarkan Career Expert, Donna Turner berikut ini.
Pilihan 1: Stay di Zona Nyaman
Mengambil zona aman dan nyaman, yakni menghindari pekerjaan yang ada peluang berinteraksi tatap muka dengan orang baru maupun publik yang baru Anda kenal.
Dan memilih area kerja yang lebih dominan di kegiatan mengonsep, membuat strategi, memberi konsultasi dan umpan balik dari balik layar.
Misalnya sebagai camera person, script writer, pembuat film, pekerja film, analis media, media planner, penulis.
Pilihan 2: 50-50
Mengambil zona tengah, yakni yang peluangnya 50:50, antara bekerja “di balik layar” dengan bertatap muka dengan publik. Misalnya sebagai penyiar radio, pengelola komunitas, konsultan komunikasi negosiasi, editor, konsultan multimedia, konsultan manajemen media.
Profesi ini memungkinkan Anda berinteraksi dengan klien-klien maupun pihak-pihak yang berkepentingan dengan Anda, yang sifatnya lebih bisa direncanakan jauh-jauh hari. Lebih bisa Anda antisipasikan bahan pembicaraan yang akan disampaikan, lebih bisa ditelusuri lebih dulu siapa saja pihak yang akan Anda temui.
Sehingga Anda tidak perlu terlalu grogi saat berhadapan dengan mereka. Profesi ini juga memungkinkan Anda fokus pada tugas yang Anda tangani, yang tidak menuntut selalu berinteraksi dengan orang baru.
Pilihan 3: Tinggalkan Zona Nyaman
Tembus zona nyaman Anda dengan mengikuti konseling atau terapi terlebih dulu, bila ketidaknyamanan Anda berinteraksi dengan orang lain lebih dikarenakan oleh faktor sikap atau psikologis.
Anda bisa juga mengikuti kelas-kelas workshop maupun pelatihan pengembangan keterampilan komunikasi seperti public speaking, etiket pergaulan, komunikasi efektif.
Untuk pembentukan habituasi dan meningkatkan motivasi diri secara konsisten, bergabunglah dalam komunitas hobi maupun komunitas publik lainnya, yang memungkinkan Anda berkenalan dan berinteraksi dengan orang-orang baru, secara lebih leluasa dan nyaman.
Bila langkah-langkah ini sudah Anda lakukan, niscaya Anda akan lebih pede memilih profesi yang sebenarnya selama ini merupakan minat terpendam, bakat dan passion Anda.
Demikian beberapa saran, selamat mengidentifikasi akar permasalahan dan membuat langkah strategis untuk dapat memilih kerja, berprofesi, berkarier sesuai impian. (Precilia Meirisa / chicmagz.com)
Coba saja tiga pilihan yang ditawarkan Career Expert, Donna Turner berikut ini.
Pilihan 1: Stay di Zona Nyaman
Mengambil zona aman dan nyaman, yakni menghindari pekerjaan yang ada peluang berinteraksi tatap muka dengan orang baru maupun publik yang baru Anda kenal.
Dan memilih area kerja yang lebih dominan di kegiatan mengonsep, membuat strategi, memberi konsultasi dan umpan balik dari balik layar.
Misalnya sebagai camera person, script writer, pembuat film, pekerja film, analis media, media planner, penulis.
Pilihan 2: 50-50
Mengambil zona tengah, yakni yang peluangnya 50:50, antara bekerja “di balik layar” dengan bertatap muka dengan publik. Misalnya sebagai penyiar radio, pengelola komunitas, konsultan komunikasi negosiasi, editor, konsultan multimedia, konsultan manajemen media.
Profesi ini memungkinkan Anda berinteraksi dengan klien-klien maupun pihak-pihak yang berkepentingan dengan Anda, yang sifatnya lebih bisa direncanakan jauh-jauh hari. Lebih bisa Anda antisipasikan bahan pembicaraan yang akan disampaikan, lebih bisa ditelusuri lebih dulu siapa saja pihak yang akan Anda temui.
Sehingga Anda tidak perlu terlalu grogi saat berhadapan dengan mereka. Profesi ini juga memungkinkan Anda fokus pada tugas yang Anda tangani, yang tidak menuntut selalu berinteraksi dengan orang baru.
Pilihan 3: Tinggalkan Zona Nyaman
Tembus zona nyaman Anda dengan mengikuti konseling atau terapi terlebih dulu, bila ketidaknyamanan Anda berinteraksi dengan orang lain lebih dikarenakan oleh faktor sikap atau psikologis.
Anda bisa juga mengikuti kelas-kelas workshop maupun pelatihan pengembangan keterampilan komunikasi seperti public speaking, etiket pergaulan, komunikasi efektif.
Untuk pembentukan habituasi dan meningkatkan motivasi diri secara konsisten, bergabunglah dalam komunitas hobi maupun komunitas publik lainnya, yang memungkinkan Anda berkenalan dan berinteraksi dengan orang-orang baru, secara lebih leluasa dan nyaman.
Bila langkah-langkah ini sudah Anda lakukan, niscaya Anda akan lebih pede memilih profesi yang sebenarnya selama ini merupakan minat terpendam, bakat dan passion Anda.
Demikian beberapa saran, selamat mengidentifikasi akar permasalahan dan membuat langkah strategis untuk dapat memilih kerja, berprofesi, berkarier sesuai impian. (Precilia Meirisa / chicmagz.com)
0 komentar:
Posting Komentar